Jika ada pembaca yang tidak setuju dengan tulisan saya ini, maka saya akan menyertakan Firman Allah SWT sebagai back up tulisan saya yang berbunyi,
“Dan Sesungguhnya telah kami jadikan kapal itu sebagai pelajaran, Maka Adakah orang yang mau mengambil pelajaran? Maka alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku.” (QS. Al Qomar : 15 – 16)
Baiklah, saya merasa tidak ada salah nya menulis pendapat apapun tentang Banjir Besar Nabi Nuh AS. Nah, saya akan merunut sedikit dari awal. Dimulai dengan banyaknya pernyataan di internet yang tidak yakin akan banjir besar ini, sebab dari sisi sains sangatlah sulit menjelaskan keluarnya air dari dalam bumi dalam jumlah yang banyak dan disertai hujan siang malam selama empat puluh hari, lalu kemanakah air sebanyak itu menghilang ketika banjir surut? perlu kajian Geologi lebih lanjut terhadap jejak “tannur” di Irak Selatan untuk melacak keberadaan bekas sumber mata air dari dapur Nabi Nuh AS ini.
Sebagaimana di Firman kan Allah SWT tentang petanda datangnya Air Bah. yang menjelaskan sumber banjir tersebut. Jawabannya Mata Air.
“Hingga apabila perintah Kami datang dan tannur telah memancarkan air, Kami berfirman: ‘Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing- masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkanlah pula) orang-orang yang beriman.’ Dan tidak beriman bersama Nuh itu kecuali sedikit. ” (QS. Hud: 40)
Apa itu Tannur?
At-Tannur adalah tempat pembakaran roti yang letaknya ada di dapur Nabi Nuh AS,
Tafsiran dari at-Tannur ialah semacam oven (alat untuk memanggang roti) yang ada di dalam rumah Nabi Nuh. Jika keluar darinya air maka itu merupakan perintah bagi Nabi Nuh untuk bergerak. Maka pada suatu hari tannur itu mulai menunjukkan tanda- tandanya dari dalam rumah Nabi Nuh, lalu Nabi Nuh segera membuka perahunya dan mengajak orang-orang mukmin untuk menaikinya. Jibril turun ke bumi. Nabi Nuh membawa burung, binatang buas, binatang yang berpasang-pasangan, sapi, gajah, semut, dan lain-lain. Dalam perahu itu, Nabi Nuh telah membuat kandang binatang buas dst.(Kisah Nabi)
Lalu apa jawaban saya atas pertanyaan diatas? kemanakah semua air itu menghilang?
Saya tidak bisa menjawab karena sudah ada yang menjawab terlebih dahulu ratusan tahun lalu, siapa? Dia lah Allah SWT yang empunya banjir bah. Tidak percaya? simak FirmanNya berikut ini.
“Dan difirmankan: “Hai bumi telanlah airmu, dan Hai langit (hujan) berhentilah,” dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: “Binasalah orang-orang yang zalim .” (QS. Huud : 44)
Jadi untuk apa saya membuat tulisan kalau tidak menjelaskan apapun tentang Misteri Banjir Besar yang melegenda ini? Ada, saya akan menuliskannya pelan pelan.
Penelusuran dan beragam kisah.
Air mulai meninggi yang keluar dari celah-celah bumi. Tiada satu celah pun di bumi kecuali keluar air darinya. Sementara dari langit turunlah hujan yang sangat deras yang belum pernah turun hujan dengan curah seperti itu di bumi, dan tidak akan ada hujan seperti itu sesudahnya. Lautan semakin bergolak dan ombaknya menerpa apa saja dan menyapu bumi. Perut bumi bergerak dengan gerakan yang tidak wajar sehingga bola bumi untuk pertama kalinya tenggelam dalam air sehingga ia menjadi bola air.
Begitu dahsyat gambaran banjir besar saat itu, namun tidak ada meteor besar jatuh menghantam bumi seperti yang dikatakan Para Ahli Geologi dan Sains tentang penyebab banjir besar yang beredar di Youtube, kalian bisa mencari video simulasi mega tsunami dan jatuhnya asteroid ke bumi dan lain lain yang di duga salah satunya penyebab banjir bah. Apakah Tuhan menyembunyikan sesuatu untuk kita temukan? sebab kesemua Kitab Suci dan dongeng yang menulis tentang banjir Nuh, tidak ada satupun yang menceritakan adanya bola api yang jatuh ke bumi. Jika ada, tentu kisah ini lebih mudah ditelusuri.
Lalu kapan penelusuran dimulai? hahaha,..sabaar….saya sedang membayangkan situasi saat itu “jika” saya berada diatas Bahtera Nuh.
Panjang Tali Jangkar Bahtera Nuh.
Baiklah, saya mempelajari ulang Situs Bahtera Nuh terlebih dahulu. Dan saya mengambil sebuah kutipan yang tadinya saya singkirkan pada tulisa The Legend:Bahtera Nuh, yaitu jangkar batu di desa Kazan, sejauh 22.5 kilometer sebelah barat dari lokasi Situs Durupinar (atau 7 kilometer dari puncak Ararat). Saya tidak yakin kalau ini adalah Jangkar Milik Bahtera Nuh sebab ada banyak batu serupa yang digunakan untuk mempelajari Astronomi pada masa lalu, oke, anggaplah yang satu ini benar dan kita sisihkan video berikut setelah kalian melihatnya.
Apakah mungkin Nuh melepaskan jangkar batu untuk menghentikan kapal dari seretan arus kencang yang mulai surut? atau Nuh menurunkan jangkar tepat saat banjir penuh? berapa panjang tali jangkar yang dibutuhkan agar mencapai dasar , apakah benar jangkar itu berfungsi hanya untuk men-stabilkan kapal seperti yang dibahas di forum forum internet? wah..saya menciptakan banyak pertanyaan yang saya sendiri sulit menemukan jawabannya.
Menurut saya, tali jangkar itu sebenarnya hanya 457.2 meter saja. Dari mana saya dapat angka ini? Oke,…berdasarkan hasil foto citra satelit untuk formasi berbentuk kapal di situs Durupinar, diketahui panjang kapal adalah 152.4 meter, lebar 25.3 meter dan draft 15.24 meter dengan luas keseluruhan penampang kapal adalah 2300 meter.
Nah ukuran ideal panjang rantai kapal adalah 3 x Panjang Kapal, jadi 3 x 152.4= 457.2 meter.
Ilustrasi ukuran kapal dari worldwideflood.com
Tapi apa yang bisa diketahui dari panjang rantai kapal ini? ada…!
Kisah di atas Kapal Nabi Nuh AS versi saya, kalian bisa sedikit berimajinasi mengikutinya.
Ketika Nuh melihat puncak Ararat di sebelah Utara, ia bersama sama kaumnya menurunkan jangkar, tali jangkar itu tidaklah panjang , hanya 3 x dari ukuran kapal, namun jika jangkar menancap pada permukaan bumi di bawah air, maka Nuh bisa memprediksi kondisi sekitar puncak gunung bakal tempat kapalnya kandas dan menghitung berapa hari air akan surut habis, dia mulai menandai dan menghitung jumlah mata segel tali jangkar sebagai acuan prediksi kapan air akan surut habis.
Situs Durupinar ada di balik Gunung ini, foto diambil dari Utara Ararat
Nabi Nuh tahu posisi kapal terlalu berbahaya jika benar benar kandas di Lereng Ararat yang didekatnya ada gunung lain sebab kekuatan arus yang melalui dua lereng rapat adalah sangat besar, maka ketika air mulai habis dan arus mengarah ke timur, Nuh pun memutuskan tali jangkar dan kapal hanyut mengikuti lereng Gunung Ararat menuju ketempat yang lebih rendah, terbawa arus sejauh 22.5 kilometer ke pesisir lembah Ararat, tepatnya lereng Tandurek.
Segala kalkulasinya benar dan kapal berada ditempat yang cukup aman dan stabil permukaan tanahnya, ia tinggal menunggu air surut saja dan membuat rencana, ia harus melakukan sesuatu segera setelah kapal kandas. Dan hari yang ditunggu tunggu tiba, air benar benar surut, langit cerah dan ia masih belum turun dari kapal. Kenapa? sebab sekeliling kapal masih ada genangan dan masih banyak aliran lumpur basah yang meluncur turun dari lereng gunung Tandurek, lumpur dan endapan ini sangat tebal. Beberapa bulan berlalu dan tanah lembab mulai mengering, lalu Nuh membuka pintu keluar bagi semua hewan2 dan kaumnya.
Demikian kronologis terdamparnya Bahtera Nuh di Gunung Tandurek , dan saya tidak menginginkan kalian untuk mempercayainya, tapi apakah kalian menangkap maksud cerita saya diatas? hhmm kalian melewatkan sesuatu.
Kedalaman air saat jangkar di turunkan adalah 400-500 meter, dan jangkar menancap di lereng gunung, sejauh 7 kilometer . Puncak Gunung Ararat yang terlihat oleh Nabi Nuh adalah 5137 , Nuh memutuskan talinya lalu kapal bergeser bersama lumpur yang masih tebal disekitaran kapal sejauh 22.5 km dari Kazan. Tepat dilereng Tandurek , terdampar di ketinggian 1.966 kilometer dari permukaan laut. Dengan jarak keseluruhan adalah 29 kilometer dari Puncak Ararat.
Inti Cerita Adalah,
Jika hitungan saya benar, paling tidak ketinggian air saat mulai surut adalah 400 atau 500 meter di lereng gunung Ararat, awalnya tinggi air bisa saja hampir setengah dari tinggi Gunung Ararat, yaitu 2.568,5 meter! sebab Nabi Nuh hanya melihat puncaknya.
Peristiwa Alam seperti apa yang bisa menghasilkan air setinggi 2.568,5 meter? Baiklah, saya sudah punya clue kedua. Sekarang saya tinggal Googling di situs yang selalu merekonstruksi Tsunami masa lalu yaitu Discovery Channel, science buzz dan situs lain seperti link di bawah tulisan. Saya juga menelusuri Youtube, National Geography dengan kata kunci Mega Tsunami, Noah Genesis vs Science, Asteroid Hit Earth dan banyak lagi.
Karena tidak satupun video yang bisa mewakili imajinasi saya diatas, maka kesemua video itu tidak saya tampilkan. Kalian bisa menelusuri dengan kata kunci yang sudah saya tulis jika ingin melihatnya.
Berapa Usia Kawah Tertua Hasil Dari Jatuhnya Meteor di Bumi?
Bukti baru menunjukkan adanya Super Meteor jatuh pada Zaman Nabi Nuh.
Bulan Agustus tahun 2006, ilmuwan mengumpulkan sampel dari empat chevrons besar dari Madagaskar.
Dee Breger, Direktur mikroskopi dari Drexel University di Philadelphia, melihat sampel menggunakan mikroskop elektron scanning dan menemukan benthic foraminifera, yaitu fosil fosil kecil dari dasar laut. hasil dari pembesaran mikroskop menunjukkan adanya pecahan besi, nikel dan fosil yang terlapisi (chrome) materi besi nikel. Lokasi sampel diambil di laut dalam, terletak di 900 mil tenggara chevrons Madagaskar, yang bernama Kawah Burckle, kawah ini ditemukan oleh Dr Abbott tahun 2005.lapisan bumi dari kawasan itu mengandung kadar nikel yang tinggi dan komponen magnetik yang terkait dengan dampak ledakan Meteor.
Usia Kawah Burckle belum diketahui pasti, namun Dr Abbott memperkirakan usia lapisan itu sekitar 4.500 hingga 5.000 tahun.
Di Nevada Selatan, ada lima lapisan batu kapur dengan struktur yang berubah dan berbeda antara satu lapis dan lainnya dalam area seluas 10.000 kilometer persegi akibat dari lima tsunami masa lalu.(Warme, J. E., and H. C. Kuehner, 1998, Anatomy of an anomaly: The Devonian catastrophic Alamo impact breccia of southern Nevada: International Geology Review, 40:189-216)
Sebuah kawah dengan diameter 90 kilometer di Chesapeake Bay terletak sedalam 400-500 meter di lapisan sedimen pesisir Timur laut Virginia.(Poag, C. W., and others, eds., 2004, The Chesapeake Bay Crater: Springer, New York, 522 pp)
Seorang arkeolog lingkungan, Dr Masse, di Los Alamos National Laboratory di New Mexico telah menganalisa 175 mitos banjir dari seluruh dunia, dan mencoba menghubungkannya dengan mengakurasi tanggal terjadinya peristiwa-peristiwa alam yang dikenal seperti gerhana matahari dan letusan gunung berapi.
Struktur Mason di Central Iowa Utara terjadi akibat rendaman air, struktur itu adalah bukti bahwa benua itu pernah terendam air, karena terdapat deposit lapisan batu kapur yang sangat luas.(Hartung, J. B., and R. R. Anderson, 1996, A brief history on investigations of the Manson impact structure, Geological Society of America, Special Paper 302, pp. 31-43)
Empat belas mitos banjir secara khusus menyebutkan adanya gerhana matahari penuh, yang bisa saja salah satunya terjadi pada bulan Mei 2807 SM ( Saat Banjir Besar).
Setengah dari mitos berbicara tentang hujan lebat. Sepertiga lagi tentang adanya gelombang tsunami. Kesemua mitos tersebut menggambarkan adanya badai topan dan masa kegelapan selama badai. Semua ini bisa terjadi dari jatuhnya meteor dan menciptakan mega-tsunami.
Dari enam peristiwa jatuhnya meteor dan asteroid besar ke bumi pada masa lalu, meteor seluas 90 kilometer hanya mampu menghasilkan gelombang setinggi 500 meter.
Dan terakhir sebuah asteroid seluas 500 kilometer berhasil membakar bumi bulat bulat sebanyak 6 kali dalam masa pra sejarah. Namun tidak satupun yang bisa menghasilkan banjir setinggi 2.568,5 meter tanpa menimbulkan udara panas dan kebakaran besar sama sekali. Disitulah letaknya Keajaiban Mahakarya Ilahi yang tidak bisa dimanipulasi oleh sains.
Sedikit menambahkan, pemerintah Turki tidak lagi men-support penggalian dan pembuktian arkeologi Situs Durupinar, kenapa? sebab Situs Durupinar ternyata hanyalah bekas jejak Bahtera Nuh saja (baca Durupinar Site). Jadi formasi itu Bukan fosil asli Bahtera Nabi Nuh AS. Semoga tulisan saya ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua, bahwa Rahasia Allah hanyalah Dia yang tahu, saya sebagai manusia hanya bisa ber-andai andai dan menelaah sebatas pemikiran manusia biasa.
Sumber : http://anotherpaths.blogspot.com/2010/07/misteri-banjir-besar-5000-tahun-lalu.html